Kamis, 10 Januari 2013

Kekerasa pada Ardina Rasti terkuak

Jakarta - Saat menggelar jumpa pers, Ardina Rasti menceritakan penganiayaan yang dialaminya pada Juli 2011 dan Juni 2012. Ia mengungkapkan, Eza menendang rusuknya berulang kali.

Pelantun lagu 'Mungkin' itu menuturkan pertengkarannya dengan Eza bermula ketika Eza mengecek Blackberry miliknya. Tanpa alasan yang jelas, Eza membanting Blackberry itu dan langsung mengamuk.

"Dia melempar kursi dan saya menghindar. Dua daun pintu rusak dan dia mulai memukuli saya. Saya jatuh dan ternyata dia terus menendangi saya ke arah rusuk, dan pingsan," ujarnya saat ditemui di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (10/1/2013).

Rasti akhirnya tersadar setelah berada di rumah sakit di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Kejadian itu terjadi di kediaman Rasti yang berada di Pejaten.

"Saya bangun-bangun sudah di rumah sakit. Saya lihat ada dua suster bersihkan pecahan kaca di kaki saya. Saya rehat sejenak karena organ tubuh saya nggak bisa bekerja. Dan waktu itu dia minta maaf," jelasnya.

Meski telah dianiaya, Rasti tetap memaafkan Eza karena masih mencintainya. Kepada Rasti, bintang sinetron 'Putih Abu-Abu' itu berjanji tak akan mengulanginya lagi.

Namun, janji cuma sekadar janji. Rasti pun mengalami hal serupa pada Juni 2012. Saat itu, mereka tengah berada di rumah Rasti di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar